
Fotogrametri dan LiDAR adalah dua teknologi penginderaan jarak jauh terkemuka yang udah merevolusi langkah information spasial ditangkap dan digunakan.
Meskipun ke dua metode punya target yang sama, keduanya menggunakan metodologi yang berbeda dan menawarkan keuntungan serta aplikasi yang unik.
Dalam posting blog ini, kita dapat mengulas perbedaan antara fotogrametri dan LiDAR, mengeksplorasi kekuatan dan keterbatasan masing-masing, dan meneliti berbagai aplikasinya di berbagai industri.
Fotogrametri: Memanfaatkan Kekuatan Citra
Fotogrametri adalah tehnik yang menggunakan foto yang disita berasal dari berbagai sudut dan posisi untuk memicu model dan pengukuran 3D.
Teknik ini mengandalkan prinsip triangulasi, di mana beberapa gambar suatu objek atau tempat dianalisis untuk mengekstrak Info dan menghasilkan representasi yang akurat. Proses ini melibatkan pengambilan gambar yang tumpang tindih, mengidentifikasi fitur umum di dalam gambar, dan menggunakan algoritma untuk mengkalkulasi posisi dan dimensi objek yang difoto.
LiDAR: Pendekatan Berbasis Laser
LiDAR, yang merupakan singkatan berasal dari Light Detection plus Ranging, adalah teknologi penginderaan jarak jauh yang menggunakan pulsa laser untuk mengukur jarak dan memicu representasi 3D yang terperinci.
Cara kerjanya bersama dengan pancarkan cahaya laser dan mengukur saat yang diperlukan pulsa untuk lagi setelah mengenai objek atau permukaan.
Dengan menganalisis saat dan intensitas pulsa laser yang dikembalikan, proses LiDAR sanggup menghasilkan titik awan yang sangat akurat dan padat yang mewakili bentuk dan karakteristik lingkungan yang dipindai.
Akuisisi dan Pemrosesan Data:
Salah satu perbedaan utama antara fotogrametri dan LiDAR terdapat pada metode akuisisi dan pemrosesan datanya. Fotogrametri bergantung pada pengambilan gambar, baik bersama dengan kamera tradisional, drone, atau bahkan perangkat seluler.
Gambar selanjutnya lantas diproses menggunakan perangkat lunak khusus yang mengidentifikasi titik-titik umum dan mengkalkulasi posisi 3D-nya.
Di segi lain, proses LiDAR memerlukan peralatan khusus, seperti laser, pemindai, dan penerima, untuk pancarkan dan mendeteksi pulsa laser. Data yang disatuka diproses menggunakan perangkat lunak khusus untuk menghasilkan titik awan yang tepat.
Akurasi dan Resolusi:
LiDAR dikenal karena akurasi dan presisinya yang tinggi di dalam menangkap information spasial. LiDAR sanggup beri tambahan pengukuran objek dan permukaan secara detil bersama dengan akurasi tingkat sub-sentimeter, agar sangat berharga di dalam aplikasi yang memerlukan pengukuran yang tepat.
Fotogrametri, meskipun termasuk sanggup menggapai akurasi tinggi, mungkin punya presisi yang sedikit lebih rendah karena faktor-faktor seperti mutu gambar, kalibrasi, dan keberadaan oklusi.
Namun, kemajuan di dalam perangkat lunak dan tehnik fotogrametri udah menambah akurasinya secara penting sepanjang bertahun-tahun.
Kepadatan dan Resolusi Data:
LiDAR biasanya menghasilkan titik awan padat bersama dengan resolusi tinggi, menangkap detil halus dan beri tambahan representasi komprehensif berasal dari lingkungan yang dipindai. Hal ini memicu LiDAR sangat cocok untuk aplikasi seperti pemetaan medan, inventarisasi hutan, dan pemantauan infrastruktur. Fotogrametri termasuk sanggup menghasilkan model resolusi tinggi, namun kepadatan titik awannya mungkin sedikit lebih rendah dibandingkan bersama dengan LiDAR.
Namun, fotogrametri unggul di dalam menangkap Info tekstur dan warna yang terperinci, yang sanggup menambah estetika visual dan beri tambahan Info kontekstual yang berharga di dalam aplikasi tertentu.
Biaya dan Aksesibilitas:
Biaya dan aksesibilitas merupakan aspek mutlak yang kudu dipertimbangkan saat pilih antara fotogrametri dan LiDAR. Sistem LiDAR sanggup mahal, memerlukan peralatan dan keahlian khusus untuk pengumpulan dan pemrosesan data.
Hal ini sanggup memicu LiDAR kurang sanggup diakses oleh individu atau organisasi bersama dengan anggaran atau sumber daya terbatas.
Di segi lain, fotogrametri menawarkan solusi yang lebih irit biaya, karena menggunakan kamera atau drone yang ada secara luas dan mengandalkan perangkat lunak yang kerap kali lebih gampang diakses dan ramah pengguna. Aksesibilitas ini udah berkontribusi pada meningkatnya popularitas fotogrametri di kalangan pengguna di berbagai industri.
Aplikasi Fotogrametri dan LiDAR:
Fotogrametri dan LiDAR menemukan aplikasi di dalam berbagai industri dan bidang penelitian. Beberapa bidang utama tempat teknologi ini digunakan meliputi:
Pemantauan Lingkungan: Baik fotogrametri maupun LiDAR memainkan peran mutlak di dalam pemantauan lingkungan, termasuk menilai pergantian medan, memetakan vegetasi, dan memantau erosi pantai.
Jika butuh ahlinya, segera hubungi pakarnya di Jasa Fotogrametri
Perencanaan dan Infrastruktur Kota: Fotogrametri dan LiDAR menunjang di dalam pemodelan kota 3D, pemodelan Info bangunan (BIM), perencanaan infrastruktur, dan pemantauan wilayah konstruksi.
Arkeologi dan Warisan Budaya: Teknologi ini sangat berharga di dalam mendokumentasikan situs arkeologi, memicu rekonstruksi digital bangunan bersejarah, dan melestarikan warisan budaya.
Kehutanan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam: LiDAR dan fotogrametri digunakan untuk inventarisasi hutan, klasifikasi spesies pohon, estimasi biomassa, dan pemantauan kesegaran hutan.